MEDAN - Hasil survei yang baru dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia
(LSI) yang menyebutkan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) lebih
bersih dalam hal praktek korupsi daripada Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dinilai oleh sejumlah kalangan masyarakat aneh dan patut
dipertanyakan kembali.
Apalagi beberapa kasus praktek korupsi
yang juga menyeret institusi polisi, seperti rekening gendut perwira
polisi, dana dari Freeport dan kasus Gayus Tambunan, yang mencitrakan
bahwa Polri salah satu institusi pemerintah yang korup, tentu masih
segar di ingatan masyarakat.Penasehat Indonesia Police Watch (IPW), Johnson Panjaitan, meragukan keakuratan survei yang digalang oleh LSI tersebut. Kepada Waspada Online
tadi malam, Johnson dengan tegas mengatakan bahwa institusi Polri lebih
buruk daripada KPK dalam hal praktek korupsi. "Polri itu lebih buruk
daripada KPK," tegasnya.
Senada dengan pernyataan beberapa
kalangan masyarakat lain yang juga meragukan hasil survei LSI tersebut,
dirinya juga merasa heran apakah orang-orang di LSI tersebut menanyakan
pertanyaan survei tersebut kepada orang yang tepat. "Karena
jangan-jangan orang yang ditanya juga tidak begitu paham tentang kondisi
yang terjadi di tubuh Polri saat ini," ujarnya.
Saat diberitahu
lembaga pemerintah yang lain, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI),
menempati peringkat tertinggi dalam hal lembaga penegak hukum yang
bersih dari praktek korupsi, Johnson mengatakan karena saat ini tidak
ada satu pun oknum TNI yang terlibat kasus korupsi dengan dana yang
besar atau juga belum terekspos oleh media. "Jadi bukan berarti TNI
bersih dari korupsi ya, karena itu juga tidak mungkin. Praktek korupsi
pasti ada dimana saja, termasuk di TNI," katanya.
Dirinya juga
menimpali bahwa bisa saja tidak ada orang yang berani memeriksa data
keuangan yang ada di tubuh lembaga angkatan bersenjata tersebut.
Politisi
Partai Demokrat, Achsanul Qosasi, juga menilai janggal hasil survei
yang dirilis LSI mengenai persepsi publik terhadap lembaga penegak
hukum. Achsanul tak percaya bila Polri disebut sebagai institusi yang
lebih bersih dibanding KPK. "Kenapa tiba-tiba muncul KPK kalah bersih
dengan TNI dan Polri? Menurut saya aneh juga melakukan suatu survei,
yang dasarnya juga kita enggak tahu apa. Apakah dasarnya proyek atau apa
telah birokratif itu juga harus dilihat," kata Achsanul.
"Kalau
bersih atau tidak bersihnya berdasarkan survei, nanti semua kepentingan
bermain di sana. Misalnya untuk kepentingan TNI, Polri, KPK, jangan
sampai nanti yang bersih dianggap enggak bersih dan yang enggak bersih
dianggap bersih," katanya.
LSI melakukan survei ke sejumlah
lembaga dengan pertanyaan, "Sejauh ini, menurut penilaian Ibu/bapak
seberapa bersih atau tidak bersihkah lembaga-lembaga berikut dari
korupsi?"
Menurut Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi, publik
pada umumnya tidak percaya bahwa lembaga-lembaga yang dinilai strategis,
bersih dari korupsi. "Hanya pada TNI, rakyat pada umumnya masih percaya
bahwa lembaga ini bersih dari korupsi," kata Dodi.
Berikut penilaian responden terhadap lembaga-lembaga negara:
1. TNI 57,2%
2. Presiden 51%
3. Kepolisian 39,3%
4. KPK 38,5%
5. Bank Indonesia 38,2%
6. Mahkamah Konstitusi 37,7%
7. Mahkamah Agung 34,9%
8. Badan Pemeriksa Keuangan 33,8%
9. Kejaksaan Agung 33,2%
10. Dewan Perwakilan Rakyat 31,1%
11. Partai politik 30,2%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar