Rabu, 08 Agustus 2012

KPK Diduga Sengaja Jebak Polri

JAKARTA - Aksi penggeledahan tiba-tiba Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor Korlantas Polri menimbulkan banyak pendapat. Aktivis Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, menduga, lembaga pemberantasan korupsi itu sengaja menjebak Korps Bhayangkara.

"Bisa jadi penjebakan ini," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Selasa (8/8/2012).

Kejadian ini, menurutnya, tak bisa dipungkiri merusak citra dan menghancurkan moralitas kepolisian. "Maklum, selama ini institusi satu-satunya yang tidak tersentuh KPK hanyalah Polri," paparnya.

Jadi, kata dia, dalam kasus ini KPK sepertinya ingin membuat terapi kejut buat Polri. Kendati demikian, dia yakin, Jenderal Timur Pradopo akan tetap bertahan.

"Yang jelas Polri akan berusaha bertahan, jika tidak ini akan jadi preseden, dan KPK akan lebih mudah masuk dan mengobok-obok Polri," pungkasnya.

Penggeledahan di kantor Korlantas Polri di Jalan MT Haryono dilakukan pada Senin pekan lalu. KPK mengobok-ngobok kantor Korlantas selama sekira 20 jam berkaitan dengan kasus dugaan korupsi anggaran simulator SIM tahun 2011.

Ketegangan sempat mewarnai aksi itu. Sejumlah aparat kepolisian menghalangi petugas KPK yang ingin membawa barang sitaan. Tiga pimpinan KPK pun terpaksa turun tangan untuk mengatasi masalah ini dengan menemui Kabareskrim, Komjen Pol Sutarman.

KPK kemudian menetapkan mantan Korlantas, Irjen Pol Djoko Susilo dan Wakorlantas Brigjen Didik sebagai tersangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar